Beberapa teori tentang jagad
raya pernah dirilis beberapa ilmuan sebelumnya. Tetapi teori
tanduk (lebih mirip terompet tanduk) yang dikemukakan
Prof.Frank Steiner sempat menjadi perbincangan para ilmuwan seperti yang
diberitakan Guardian tahun 2004.
Gambaran radiasi awal pernah dibuat NASA menggunakan Wilkinson
Microwave Anisotropy Prob tahun 2003, dan terbukti telah membantu
beberapa misteri tentang sejarah waktu, ruang dan segala yang berkaitan
dengan jagad raya. Jagad raya tercipta sekitar 13,7 miliar tahun lalu.
Proporsi alam semesta terdiri dari 4% materi, materi yang tidak
terdeteksi 23% dan 73% adalah energi misterius.
Einstein pernah menyebutkan tentang jagad raya yang
melengkung atau berbentuk pelana. Beberapa ilmuan menganggap jagad raya
berbentuk donat. Tahun 2003, tim asal New York berspekulasi bahwa alam
semesta mungkin berukuran kecil tapi seperti tanpa henti mengikuti
set dodecahedrons atau bola, sehingga perjalanan jagad
raya dalam satu arah akan kembali lagi ke Bumi (seperti
mengelilingi dunia, berbentuk terompet sangkakala).
Teori Frank Steiner Tentang Terompet Sangkakala
Prof.Frank Steiner dan
team menggunakan peralatan milik NASA yang disebut Wilkinson
Microwave Anisotropy Prob (WMAP). Pada bagian ujung belakang alam
semesta (jagad raya) merupakan alam semesta yang tidak bisa
diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana bumi dan
seluruh sistem tata surya berada merupakan alam semesta yang masih
mungkin untuk diamati (observable).
Dalam hadits (Islam) pernah disebutkan bahwa terompet sangkakala Isrofil berbentuk seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi.
Dan pada hari ketika terompet di tiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi kecuali mereka yang di kehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadapNya dengan merendahkan diri. (Alquran Surah An Naml: 87)
Dan jagad raya masih
menjadi misteri walaupun Prof.Frank Steiner mengemukakan teori
terompet bertanduk (banyak orang menganggapnya sebagai terompet
sangkakala), tapi saat ini belum ada seorangpun yang pernah
mengelilingi alam semesta apalagi melihatnya sebagai terompet
sangkakala.