Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Misteri Mary Celeste


Pada tanggal 4 November 1872 berangkatlah kapal layar jenis square rigged Brigantine dari pelabuhan New York menuju Italia. Kapal ini ditemukan pada 4 Desember 1872 oleh kapal Dei Gratia sedang dalam keadaan kosong tanpa ada penumpang satupun.
Tidak ada tanda2 telah terjadi perompakan. Semua barang terlihat utuh rapi termasuk barang2 berharga. Satu2nya petunjuk yang tak berarti adalah catatan terakhir Kapten Kapal Benyamin Spooner Brigg. Di dalamnya hanya tertulis cuaca tampak buruk dan mungkin akan terjadi badai sebentar lagi.
Yang menjadi pertanyaan hingga saat ini adalah kemana semua penumpang Marry Celeste? Andaikan terjadi badai yang hebat kenapa barang2 yang ada tidak berantakan? Masih tetap rapi pada tempatnya. Di sana juga sempat ditemukan sebotol obat yang telah dibuka tutup botolnya masih utuh tanpa adanya bekas2 tumpahan.
Lebih aneh lagi kapal ini ditemukan (tanpa ada seorang pun didalamnya), tetap pada jalur pelayarannya yang benar dan telah meninggalkan New York sejauh kurang lebih 500 kilometer jauhnya. Kemana semua awak dan penumpang kapal Mary Celeste? Apa yang membuat kapal tanpa awak tersebut tetap pada jalur pelayaran yang benar setelah jauh dari pelabuhan asalnya?. tau kah karena kejadian misterius ini Kapal Mary Celeste ini disebut Ghost Ship
Tentang Mary Celeste
Kapal Mary Celeste adalah kapal tipe brigantine yang mempunyai bobot 282 ton. Kapal Mary Celeste ini dirakit oleh Joshua Dewis pada tahun 1861 di suatu desa di pulau Spencer, Kanada. Kapten pertama dari kapal Mary Celeste adalah Robert McLellan yang merupakan putra dari salah satu pemilik kapal Mary Celeste. Setelah Mclellan meninggal pada saat yang terlalu dini pada karirnya sebagai kapten kapal, ia kemudian digantikan olehJohn Nutting Parker. Karir Parker sebagai kapten Mary Celeste tidak berlangsung lama. Keteledoran dari Parker yang menghantamkan Mary Celeste ke perahu nelayan membuat karir dari Parker harus berakhir sekaligus membuat kapal Mary Celeste harus
kembali ke galangan kapal untuk diperbaiki.
Pertama Kali Terlihat Tanpa Awak

Mary Celeste pertama kali dilihat oleh Oliver Deveau pada 5 Desember 1872. Saat itu Oliver mengaku jika kapal Mary Celeste terlihat aneh ketika terlihat di sekitar 600 kilometer sebelah barat Portugal. Oliver yang saat itu berada di atas kapal Dei Gratia kemudian mendekati Mary Celeste hingga sampai 400 meter dan mengamati kapal itu selama dua jam. Setelah hingga dua jam tidak ada tanda-tanda kehidupan di atas kapal, Oliver akhirnya memutuskan naik ke atas kapal Mary Celeste.

Di atas kapal, Oliver menemukan bahwa jumlah makanan dan air masih lebih dari cukup dan kapal masih layak untuk berlayar. Oliver juga mendapati ada banyak air pada geladak kapal, dan salah satu pompanya telah rusak. Tungku dapur juga telah dipindahkan, kompas kapal telah rusak, dan jam kapal juga telah patah. Sepatu bot anti air masih ada di kapal, tetapi sextant, chronometer, dan sekoci sudah tidak ada di atas kapal Mary Celeste. Dari catatan log kapten kapal, menunjukkan bahwa catatan terakhir pada tanggal 24 November ketika kapal melewati Azores, yang berarti kapal Mary Celeste telah berlayar seminggu lebih menepmuh jarak 400 mil lebih dan tetap pada jalur Mediterania yang sempurna tanpa ada satupun kru kapal yang mengendalikannya.
Klarifikasi Mary Celeste Oleh Pihak Resmi
Menanggapi kisah kapal Mary Celeste yang begitu misterius, pihak berwenang dari Amerika dan Inggris megeluarkan suatu kisah resmi yang mencoba untuk mengatasi kegelisahan masyarakat pada saat itu yang mencoba mempertanyakan cerita tersebut, namun upaya dari pemerintah sia-sia. Dalam versi resmi yang dikeluarkan pihak pemerintah dari cerita mengenai kapal Mary Celeste dikatakan bahwa pada awalnya para kru kapal memberontak kemudian meninggalkan kapal, lalu kemudian sang kapten mengalami kecelakaan dan jatuh ke laut tanpa bisa kembali ke kapal Mary Celeste. Namun kisah ini dianggap sebagai lelucon masyarakat karena tidak ada tanda-tanda bahwa kapten Briggs (yang memimpin pelayaran) adalah sosok seorang kapten yang tidak disegani anak buahnya, dari apa yang dikenal oleh masyarakat, sosok kapten Briggs adalah pria yang dihormati oleh semua anak buah kapalnya dan merupakan kapten yang baik.
Investigasi Mary Celeste
Ada teori yang (sedikit masuk akal) mengatakan bahwa kemungkinan para awak Mary Celeste telah panik akibat adanya ledakan yang dari kargo alkohol yang dibawa yang mungkin bocor, kemudian membawa mereka menceburkan diri ke laut dan meninggalkan Mary Celeste. Tapi teori ini memiliki kelemahan dimana tidak ditemukannya sisa-sisa ledakan atau kebakaran dari alkohol jika itu memang terjadi.
Salah seorang ahli kimia bernama Dr. Andrea Sella pernah membuat replika kapal Mary Celeste dari kertas lalu mencoba membuat simulasi ledakan yang terjadi dengan gas butane (sejenis gas hidrokarbon yang tidak berwarna). Dalam simulasi tersebut, replika kertas kapal Mary Celeste tidak terbakar atau menghitam, bahkan replika kapal tersebut tidak rusak sama sekali. Dari simulasi tersebut digambarkan bahwa ledakan yang terjadi adalah dalam bentuk gelombang tekanan ledakan. Sella mengatakan bahwa gas tersebut bisa saja tercipta karena reaksi dari udara dingin di sekitar alkohol. Menurut Sella juga, peristiwa ini bisa saja terjadi misalnya karena ada awak kapal yang sedang merokok di sekitar kargo alkohol kapal, atau bergesekannya dua tong yang berisi alkohol sehingga menimbulkan percikan api. Memang di kapal Mary Celeste 300 tong berisi alkohol bocor, dan menurut Sella, itu sudah lebih dari cukup untuk membuat sebuah ledakan yang akan membuat panik para awak kapal tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.
Mary Celeste Versi Sekarang
Pada tahun 2008 di Australia, sebuah kapal yacht ditemukan mengambang tanpa awak dengan makanan yang masih di meja. Lebih dari sepuluh pesawat telah dikerahkan polisi setempat namun tetap tidak menemukan tanda-tanda dari ketiga pria yang seharusnya berada di kapal.
Dalam kisah kapal Mary Celeste versi Australia ini, kisah terjadi ketika tiga orang pria; kapten Des Batten (56 tahun), Peter Tunstead (69 tahun) dan John Tunstead (63 tahun), memulai suatu perjalanan untuk enam sampai delan minggu dari bagian utara Australia menuju Perth pada 15 April 2008.
Kapal mereka kemudian telah ditemukan kosong tanpa awak pada 160 kilometer bagian timur dari Townsville dengan makanan yang masih di meja dan belum tersentuh. Hingga saat anda selesai membaca kalimat ini, belum ada satupn dari kru kapal yang berhasil ditemukan meskipun telah beberapa kali dilakukan pencarian besar-besaran. Para kru juga telah menghilang begitu saja. Bedanya dengan Mary Celeste, Mary Celeste bisa tetap berada pada jalur pelayarannya meskipun tanpa awak, tidak pada Yacht modern ini.
Seorang penyidik bernama Michael Barnes akhirnya muncul ke hadapan publik untuk mencoba meredam tanda tanya masyarakat lewat teorinya. Barnes menyebutkan bahwa kemungkinan ketiga kru kapal tersebut telah hilang akibat kecelakaan di laut lepas dan tidak bisa kembali ke kapal.
Barnes mengatakan jika mungkin salah satu dari Tunstead bersaudara telah mencoba membebaskan kail pancingnya dari baling-baling sebelum akhirnya jatuh ke laut. Menurutnya, saudara Tunstead yang lain mencoba menolong saudaranya yang jatuh, kapten Batten akhirnya memutar haluan kapal kembali ke arah kedua bersaudara tadi dan mencoba menyelamatkan mereka, namun begitu kapten Batten mencoba meraih tangan mereka, ketiganya akhirnya tercebur ke laut, dan dengan begitu maka tidak mungkin bagi mereka untuk kembali ke atas kapal.
Penyidik Barnes mengatakan semua teorinya ini di depan pengadilan untuk mencoba menghilangkan pandangan publik yang menganggap fenomena kapal Mary Celeste sedang terulang.
Corrie Benson, seorang anggota SAR Australia yang pertama kali naik ke atas kapal tersebut mengatakan jika mesin kapal masih hidup. Beberapa keperluan kapal jugas masih pada tempatnya seperti 3 kasur tidur yang masih pada tempatnya, lalu pada meja masih terdapat koran hari Minggu, kamera, dan jaket pelampung. Ini seharusnya mengindikasikan bahwa para penghuni kapal seharusnya berada tidak jauh dari kapal tersebut, dan kapal ditinggalkan tidak dalam keadaan terburu-buru. Namun, hingga polisi setempat telah mengerahkan 10 pesawat untuk mencari para korban, mereka tetap tidak pernah muncul lagi. Hilang seperti ditelan bumi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...